.

. zoel fahmy blog's| SMK DARUNNAJAH 2

  • RSS
  • SMK Darunnajah

Fhoto pilihan

AVRIL
SMK JUARA
MY SISTER

Info Pesantren Modern

Pengikut

My Aquarium

My Aquarium

Thumbnail Recent Post

seragam putri darunnajah cipining

inilah muslim

Pembekalan Para Laki-laki SMKDA

Pada waktu itu anak smkda di beri pembekalan untuk berpraktek di dunia kerja

Perpustakaan Menarik, Minat Baca Santri Naik.

“Maju, maju, maju! Ya, awas hati-hati! Okeh…” terdengar suara seperti tukang parkir. Sebenabrnya, yang terjadi bukanlah itu, namun itulah suara komando dari seorang pengurus OSDC (Organisasi Santri Darunnajah Cipining) yang tengah mengomando teman-temannya sesama pengurus dalam mengangkat almari dan beberapa peralatan lain milik bagian perpustakaan

seragam putra santri darunnajah cipining

Muslim Sejati

Air Terjun

Kenangan Bersama si dia




Perjuangan Bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan merupakan perjalanan panjang yang penuh pengorbanan. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas berdirinya organisasi kebangsaan Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 merupakan tonggak kebangkitan bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Salah satu puncak pergerakan nasional ini adalah diikrarkannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang menjunjung tinggi semangat persatuan. Dengan rasa senasib dan sepenanggungan inilah, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 memberikan adicita perjuangan bangsa yang telah diperjuangkan berabad-abad lamanya.

Gerakan Pramuka pun tidak lepas dari perjuangan bangsa untuk memperoleh kemerdekaan. Terbukti pada masa pergerakan nasional, Boedi Oetomo mendirikan “Nationale Padvinderij”, Syarikat Islam mendirikan “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij”, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia. Begitu pun dengan Peristiwa sumpah pemuda yang menjadikan peran Gerakan Kepanduan pada waktu itu tidak bisa dipandang sebelah mata karena semangat Nasionalismenya yang ikut mendorong akan tercapainya Kemerdekaan Indonesia.

Gerakan Pramuka telah menyimpan dengan cara tersendiri catatan sejarah ini. Perjalanan panjang perjuangan Bangsa Indonesia tersebut menjadi kiasan dasar dalam Gerakan Pramuka. Hal ini dapat kita telusuri dari nama golongan dalam jenjang pendidikannya.

Golongan Siaga merupakan wadah pembinaan bagi anak berusia 7 – 10 tahun, merupakan kiasan dari masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda untuk merintis kemerdekaan yang ditandai dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908. Siaga juga memiliki maksud bersegera untuk memulai dengan pembangunan yang membutuhkan bantuan kesadaran yang tinggi dan penataan yang baik. Oleh sebab itu, golongan ini memiliki tiga tingkatan yaitu : Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata.

Golongan selanjutnya, yaitu Penggalang yang anggotanya anak berusia 11 – 15 tahun, diambil dari masa untuk menggalang persatuan dan kesatuan pemuda yang ditandai dengan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Tingkatan yang ada pun sejalan dengan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari ramuan atau bahan-bahan kemudian dirakit atau disusun dan a khirnya dapat diterapkan dalam pembangunan bangsa dan negara. Itulah sebabnya golongan ini memiliki tiga tingkatan, yaitu : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap.

Seperti halnya Golongan Siaga dan Penggalang, kelanjutan dari dua golongan tersebut adalah golongan Penegak (beranggotakan remaja berusia 16 – 20 tahun) memiliki kiasan dalam menegakan negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945. Diperlukannya bantara-bantara atau kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan mermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan menjadikan Golongan Penegak ini memiliki dua tingkatan yaitu: Penegak Bantara dan Penegak Laksana.

Pendidikan Gerakan Kepanduan adalah pendidikan yang berkelanjutan, tidak bisa berhenti sampai titik tertentu, seperti halnya perjuangan Bangsa Indonesia yang terus-menerus. Bangsa Indonesia tidak pernah puas terhadap kemerdekaan yang telah diraih karena esensi dari kemerdekaan itu adalah awal dari perjuangan untuk membangun bangsa. Masa ini disebut masa memandegani atau mengelola pembangunan dan mengisinya yang selanjutnya dikiaskan dalam Golongan Pandega (beranggotakan pemuda berusia 21 – 25 tahun).

Buah dari semua jenjang pendidikan Gerakan Pramuka ini diharapkan dapat melahirkan manusia Indonesia yang dapat membina bangsa dan negara serta dapat menjadi pemimpin yang bisa diandalkan. Kiasan dasar ini menjadi bukti bahwa Gerakan Pramuka yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan bangsa. Jiwa kesatria yang patriotik telah mengantarkan para pandu ke medan juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adicita rakyat Indonesia dalam menegakan dan memandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia selama-lamanya

One Response so far.

Leave a Reply

Flag Counter

free counters

Tukeran Link Otomatis

Label Tag Cloud


Widget by.Zoel Fahmy